Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 20 November 2015


Insiden Rossi Vs Marquez Bangkitkan Rivalitas Italia-Spanyol

Insiden Rossi Vs Marquez Bangkitkan Rivalitas Italia-Spanyol Valentino Rossi dan Marc Marquez mendapat dukungan dari perdana menteri masing-masing negara (CNN Indonesia/Haryanto Tri Wibowo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Malaysia, 25 Oktober lalu, telah menjelma menjadi rivalitas antara Italia dengan Spanyol.

Semuanya berawal dari tuduhan Rossi yang mengklaim Marquez sengaja membantu rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.

Rossi yang seharusnya memiliki peluang besar untuk merebut gelar juara dunia di seri terakhir, GP Valencia, 8 November mendatang, merusak peluangnya setelah 'menendang' Marquez di MotoGP Malaysia hingga terjatuh.

Namun, insiden Rossi dengan Marquez bukan lagi sekedar isu olahraga. Bahkan sudah menyentuh masalah politik setelah kedua perdana menteri kedua negara ikut campur.

"Dalam olahraga sama seperti politik, tidak semuanya memiliki alasan," kicau Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, melalui Twitter.

Sementara Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, dikabarkan menghubungi Rossi di sela kunjungannya ke Amerika Selatan untuk memberikan dukungan.

Media di negara masing-masing juga menunjukkan dukungan terhadap Rossi dan Marquez. Di Spanyol, sejumlah media terus menyudutkan Rossi dan menganggap tendangan pebalap Movistar Yamaha itu sama seperti sikutan Mauro Tassotti kepada Luis Enrique pada Piala Dunia 1994.

Media Italia justru melakukan tindakan yang lebih berani. Dua jurnalis televisi untuk program Le Iene, Stefano Corti dan Alessandro Onnis, justru bersitegang dengan Marquez di rumah pebalap 22 tahun tersebut di Cervera, Spanyol.

Kedatangan Corti dan Onnis yang diklaim ingin memberikan trofi untuk Marquez berakhir tidak sempurna. Kunjungan Corti dan Onnis justru berujung pada tuntutan hukum dari kedua belah pihak.

Insiden yang melibatkan Rossi dengan Marquez juga membuat pihak Sirkuit Ricardo Tormo khawatir. Direktur Sirkuit Ricardo Tormo, Gonzalo Gobert, berharap tensi rivalitas Rossi dengan Marquez mereda saat tampil di GP Valencia, 8 November mendatang.

Bahkan untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, pihak Sirkuit Ricardo Tormo berencana untuk memisahkan antara pendukung Rossi, Marquez, dan Lorenzo. (har/har)
*http://www.cnnindonesia.com/olahraga/20151102054833-156-88769/insiden-rossi-vs-marquez-bangkitkan-rivalitas-italia-spanyol/

Sabtu, 13 Juli 2013

Anindya Bakrie: Lebih Baik Buka Lapangan Kerja Ketimbang Melamar Kerja

Ratusan orang mencari pekerjaan di acara Job Fair.
Ratusan orang mencari pekerjaan di acara Job Fair. (VIVAnews/Tri Saputro)


VIVAnews – Sekitar 50 persen lulusan perguruan tinggi atau sekitar 70 juta orang di Indonesia tidak memiliki mata pencaharian. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena mayoritas lulusan universitas lebih memilih bekerja pada suatu perusahaan dibanding menciptakan lapangan kerja.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Anindya Novian Bakrie, menyatakan mahasiswa sebagai pemuda penerus generasi bangsa saat ini  harus waspada karena setelah lulus dari universitas, mereka belum tentu aman dalam mencari pekerjaan. Apalagi tahun ini moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih berlaku.

“Jadi pilihannya, apakah teman-teman di sini ingin melanjutkan kerja keras yang telah didapat di universitas atau tidak. Kalau saya, melihatnya ini bukan hanya keinginan kerja, tapi juga tanggung jawab,” kata Anindya saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional ‘Peran Mahasiswa dalam Membangun Kemandirian Bangsa’ yang digelar Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia di Jakarta, Senin 4 Maret 2013.

Anindya mengatakan, jika dilihat dari sisi lapangan kerja, lulusan perguruan tinggi di Indonesia kemungkinan besar hanya memiliki dua pilihan, yakni bekerja pada perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara, atau menciptakan lapangan kerja. Anindya lantas memberikan gambaran peluang dan tantangan bagi mahasiswa usai mereka lulus dari perguruan tinggi.

Anindya mendorong para mahasiswa untuk berani mandiri membuka usaha sendiri ketimbang mencari pekerjaan di perusahaan. “Peluang yang paling terlihat kalau dilihat dari survei, orang saat ini pada umumnya sedang punya dan mau keluarkan uang. Artinya, kalau kita mau bikin usaha sendiri, ada yang mau bayar atau memberi modal,” kata dia.

Kedua, ujar Anin, saat ini kondisi ekonomi makro di Indonesia cukup bagus dengan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Inflasi pun cukup datar, stabil, dan tidak terlalu mengkhawatirkan. Dengan kondisi seperti ini, menurutnya, kepercayaan masyarakat domestik tinggi, begitu pula dengan pihak luar negeri. Maka itu ada banyak investasi.

Ketiga, lanjut Anindya, demokrasi di Indonesia tidak sempurna tapi berjalan. Indonesia pun secara infrastruktur lebih kuat dalam menyikapi pertumbuhan. “Tantangan banyak sekali, tapi bukan tidak bisa. Tantangan kita itu edukasi yang pas-pasan. Ini ironi karena 20 persen APBN sebesar Rp300 triliun, belum berhasil membuat masyarakat bisa mendapat pendidikan tinggi,” kata dia.

Anin pun mengatakan, faktor tantangan bagi pengusaha, dana bukanlah yang paling utama, melainkan ide dan kreativitas yang selaras dengan pasar dan edukasi. Selain Anindya, dalam acara Seminar Nasional ini hadir pula Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat, Ketua Umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko, dan Sekjen Masyarakat Tambang Indonesia Ali Rahman. (eh)

Kamis, 04 Juli 2013

7 Fakta Penyebab Mutu Pendidikan di Indonesia Rendah



1. Pemebelajaran Hanya Pada Buku Paket


Di indonesia telah berganti beberapa kurikulum dari KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah? TIDAK. Karena pembelajaran di sekolah sejak jaman dulu masih memakai KURIKULUM BUKU PAKET. Sejak era 60-70an, Pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi "ACUAN" pengajaran guru. Sebagian Guru Tidak pernah mencari sumber refrensi lain sebagai acuan belajar.



2. Pembelajaran Dengan Metode Ceramah



Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu metode berceramah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tanpa tenaga, tanpa persiapan yang rumit, Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang diapakai guru karena memang hanya itulah metode yang benar-benar di kuasai sebagain besar guru. Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar ? Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan di alam lingkungan sekitar ? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang di kelas untuk menjelaskan profesinya? mungkin hanya satu alasannya, yaitu Biaya.




3. Kurangnya Sarana Belajar



Sebenarnya, perhatian pemerintah itu sudah cukup, namun masih kurang cukup. Pemerintah yang semangat memberikan pelatihan pengajaran yang PAIKEM (dulunya PAKEM) tanpa memberikan pelatihan yang benar-benar memberi dampak dan pengaruh. Malah sebaliknya, pelatihan metode PAIKEM oleh pemerintah dilaksanakan dengan hanya berupa Ocehan belaka.
4. Peraturan Yang Terlalu MengikatIni tentang KTSP, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang seharusnya sekolah memiliki kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristiknya. Namun apa yang terjadi? Karena tuntutan RPP, SILABUS yang "membelenggu" kreatifitas guru dan sekolah dalam mengembangkan kekuatannya. Yang terjadi RPP banyak yang jiplakan (bahkan ada lho RPP dijual bebas, siapapun boleh meniru). Padahal RPP seharusnya unik sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah. Administrasi-administrasi yang "membelenggu" guru, yang menjadikan guru lebih terfokus pada administrator, sehingga guru lupa fungsi utama lainnya sebagai mediator, motivator, akselerator, fasilitator, dan lainnya.



5. Guru Tidak Menanamkan Soal Bertanya




Lihatlah pembelajaran di ruang kelas. Sepertinya sudah diseragamkan. Anak duduk rapi, tangan dilipat di meja, mendengarkan guru menjelaskan. seolah-olah Anak "Dipaksa" mendengar dan mendapatkan informasi sejak pagi sampai siang, belum lagi ada sekolah yang menerapkan Full Days. Anak diajarkan cara menyimak dan mendengarkan penjelasan guru, sementara kompetensi bertanya tak disentuh. Anak-anak dilatih sejak TK untuk diam saat guru menerangkan, untuk mendengarkan guru. Akibatnya Siswa tidak dilatih untuk bertanya. Siswa tidak dibiasakan bertanya, akibatnya siswa tidak berani bertanya. Selesai mengajar, guru meminta anak untuk bertanya. Heninglah suasana kelas. Yang bertanya biasanya anak-anak itu saja.


6. Metode Pertanyaan Terbuka Tidak Terpakai



Salah satu ciri negara FINLANDIA yang merupakan negara ranking pertama kualitas pendidikannya adalah dalam ujian guru memberkan soal terbuka, siwa boleh menjawab soal dengan membaca buku. Sedangkan Di Indoneisa? tidak mungkin, guru pasti sudah berfikir, "nanti banyak yang nyontek dong," begitu kata seorang guru. Guru Indonesia belum siap menerapkan ini karena masih kesulitan membuat soal terbuka. Soal terbuka seolah-olah beban berat. Mendingan soal tertutup atau soal pilihan ganda, menilainya mudah, begitu kira-kira alasan guru sekarang.

7. Fakta Tentang Menyontek




Siswa menyontek itu biasa terjadi. tapi, guru tidak akan lelah untuk memperingatkannya, Tapi apakah kalian tahu kalau "guru juga menyontek" ? Ini lebih parah. Lihatlah tes-tes yang diikuti guru, tes pegawai negeri yang di ikuti guru, menyontek telah merasuki sosok guru. guru aja menyontek apalagi siswanya

Jumat, 28 Juni 2013

Sekolah Negeri Vs Sekolah Swasta


Dewasa ini, sekolah-sekolah swasta kian menjamur. Kualitasnya tidak kalah dari sekolah negeri favorit. Namun demikian, banyak perbedaan diantara sekolah negeri dan swasta. Inilah yang membuat beberapa orangtua mempertimbangkan hal tersebut sebelum memilihkan sekolah untuk anaknya. Apa sajakah perbedaan diantara keduanya? Berikut pendapat penulis:


1. BIAYA

Perbedaan yang pertama, tak lain dan tak bukan, adalah soal biaya. Seperti yang sudah kita ketahui, untuk SD dan SMP negeri biayanya adalah gratis, kecuali RSBI. Sedangkan untuk SMA negeri, biayanya standar dan tidak terlalu mahal, lagi-lagi kecuali RSBI. RSBI memungkinkan pihak sekolah untuk meminta bantuan operasional yang lebih mahal kepada orangtua murid karena sekolah dituntut memberikan pelayanan dan fasilitas yang berkualitas demi proses pembelajaran.

Sedangkan sekolah swasta (SD, SMP, maupun SMA) biasanya biayanya lebih mahal dan diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Misalnya sekolah swasta yang dikhususkan untuk agama tertentu.Sekolah swasta yang berkualitas tentu mematok harga yang cukup tinggi.

2. PERGAULAN

Siswa-siswi yang bersekolah di sekolah negeri memiliki lebih banyak perbedaan. Dalam hal Agama misalnya, keragaman keyakinan bisa ditemukan di sekolah negeri. Tidak seperti di sekolah swasta yang dikhususkan untuk keyakinan tertentu, siswa-siswinya sehari-hari hanya bergaul dengan teman-teman dari kalangan keyakinan yang sama sehingga mereka kurang memahami orang-orang dengan keyakinan yang berbeda.

Selain itu, latar belakang belakang keluarga siswa-siswi sekolah negeri juga lebih beragam. Berbeda dengan siswa-siswi sekolah swasta yang rata-rata berasal dari keluarga berada karena biaya masuk sekolah swasta tergolong tinggi. Sekolah negeri lebih unggul dalam hal mengajarkan anak tentang bagaimana menerima banyaknya perbedaan dalam hal agama dan kehidupan sosial masyarakat.

Pernahkan Anda mendengar bahwa pergaulan siswa-siswi sekolah swasta bersifat eksklusif? Bukan hanya karena latar belakang keluarga dengan keadaan ekonomi diatas rata-rata, tetapi juga dalam hal agama/ keyakinan, serta tidak jarang pula penggolongan ras/ suku.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di beberapa sekolah swasta, ada yang mayoritas diisi oleh siswa-siswa dengan ras tertentu. Hal itu membuat siswa-siswa di sekolah lain yang tidak berasal dari ras yang sama menjadi enggan untuk bergaul dengan mereka, karena menganggap bahwa mereka tidak mau bergaul dengan orang-orang dari ras yang berbeda. Sementara siswa-siswa ras tersebut juga enggan bergaul dengan siswa-siswa sekolah lain yang berbeda ras karena mereka takut akan dikucilkan dengan adanya perbedaan sehingga mereka lebih memilih untuk bergaul dengan sesamanya saja. Hal inilah yang menimbulkan kesalahpahaman sehingga sekolah swasta terkesan eksklusif dan enggan membaur dengan masyarakat.

3. FASILITAS

Jika menyinggung soal fasilitas, sekolah negeri dan swasta tentu juga berbeda. Dengan biaya yang tergolong standar dari pemerintah, sekolah negeri masih kalah jika dibandingkan dengan sekolah swasta yang biayanya tidaklah murah. Biaya sekolah berpengaruh cukup besar dalam pemberian fasilitas pembelajaran.
Fasilitas kelas yang menunjang seperti air conditioner, LCD projector, laptop dan lainnya tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sekolah negeri tidak bisa secara penuh memberikan fasilitas ini kepada seluruh siswanya. Sedangkan untuk meminta bantuan dari orangtua murid dilarang pemerintah karena dianggap memberatkan masyarakat. Kecuali bagi sekolah RSBI dengan alasan yang sudah saya sebutkan diatas.
Berbeda dengan sekolah swasta yang memiliki cukup biaya untuk memberikan fasilitas yang berkualitas bagi seluruh siswa-siswinya. Tidak hanya fasilitas di dalam kelas, melainkan juga fasilitas luar kelas seperti lapangan olahraga, stadion basket milik pribadi, serta bus sekolah.

4. PENGAJAR

Tenaga pengajar atau guru pada sekolah negeri maupun sekolah swasta bisa dibilang sebelas-duabelas atau kurang lebih sama. Rata-rata tenaga pengajar sama-sama memiliki latar belakang pendidikan minimal S1, beberapa ada yang sudah S2. Yang membedakan adalah perhatian para pengajar terhadap anak didiknya.
Tidak bisa dipungkiri, jumlah siswa yang belajar di sekolah negeri jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang belajar di sekolah swasta. Jika dalam satu kelas sekolah negeri memiliki 40 siswa, maka sekolah swasta hanya 20-30 siswa. Belum lagi jumlah kelas di sekolah negeri yang juga lebih banyak daripada jumlah kelas di sekolah swasta.
Jumlah siswa berpengaruh signifikan terhadap perhatian guru. Di sekolah negeri,guru-guru cenderung hanya memperhatikan siswa-siswa yang menonjol. Misalnya siswa yang sangat cerdas dan siswa yang sangat nakal. Sementara siswa-siswa yang lainnya kurang mendapat perhatian.
Bagaimana dengan sekolah swasta? Karena jumlah murid ideal tidak terlalu banyak, maka guru-guru bisa lebih memahami anak didiknya. Meski siswa yang cerdas dan siswa yang nakal tetap terlihat lebih menonjol, namun guru-guru sekolah swasta masih bisa memahami siswa-siswa yang lainnya, sehingga guru paham betul karakteristik setiap anak didiknya.
Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sekolah negeri maupun swasta, semua kembali kepada orangtua dan anak sendiri. Dimanapun nantinya orangtua akan menyekolahkan anaknya, semua tergantung kepada anak itu sendiri. Jika ia memiliki kepribadian yang kuat serta semangat belajar tinggi, maka ia akan sukses dimanapun ia bersekolah.

Pendapat Deddy Corbuzier Tentang Sekolah Indonesia


Pertama, sekolah itu PENTING. Tapi banyak hal yang salah di dalam sekolah, terutama di Indonesia. Anda tahu, banyak anak yang tidak baik di sekolahnya tapi besarnya bisa sukses. Sedangkan anak-anak yang sukses di sekolah (bukannya tidak sukses), mereka bekerja sebagai pegawai biasa. Mengapa? Karena masa depan tidak ditentukan oleh sekolah.

Kalau anda lihat, apa sih yang ingin dibentuk oleh sekolah? Menurut saya (Deddy Corbuzier) hanya satu, sekolah ingin membentuk anak didiknya menjadi guru. Ya, guru matematika ingin anak didiknya menjadi guru matematika dan guru sejarah ingin anak didiknya menjadi guru sejarah. Begitu juga dengan guru-guru lainnya. Misal kita ambil satu guru, guru matematika jika kita tes geografi maka dia tidak akan bisa mendapatkan nilai yang baik. Lalu mengapa jika guru-guru tersebut tidak bisa melakukan hal-hal yang lain dengan baik sedangkan semua murid dipaksa mendapakan semua nilainya baik? Jika gurunya saja hanya menguasai satu mata pelajaran mengapa murid harus mengetahui semua mata pelajaran? Untuk dasarkatanya. Toh guru tersebut juga sadar, saat dia dewasa dia tidak menggunakan semua mata pelajaran yang diberikan waktu kecil. Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna dalam segala hal, begitu juga dengan murid-murid. Murid-murid tidak akan bisa menguasai semua hal dengan baik. Dan banyak pelajaran-pelajaran yang diberikan tidak digunakan ketika dewasa.


Sekarang apanya yang mesti dirubah, sekolahnya atau sistemnya? Mengapa tidak sejak kecil ketika anak masuk SD kita lihat dulu berapa lama lalu kita bagi kelasnya? Kalau memang anak ini suka matematika, berika dia pelajaran matematika lebih banyak. Seperti orang kuliah tapi sejak kecil. Jadi sejak kecil anak ini dijuruskan ke pelajaran yang dia suka. Bukan dijejalkan dengan semua pelajaran yang dia suka atau tidak suka harus bisa, harus hafal.

Ada anak yang pintar, bisa menghafal semua tapi ketika dewasa pikirannya telah terkotaki, kreatifitasnya telah buntu, otak kanannya tidak akan jalan karena yang dipakai otak kirinya untuk menghafal, menghafal, menghafal.. Akhirnya bukan pintar, bukan cerdik tapi jago menghafal. Dan biasanya anak seperti itu pelajaran olah raga atau seninya tidak baik, karena otak kanannya tidak dipakai.

Untuk merubahnya butuh tahunan, tapi saya harap suatu saat bisa. Kalau orang tua mendukung apa yang anak suka dalam mata pelajaran, mungkin akan menjadi anak yang berhasil kedepannya. Misal pelajaran matematika jelek lalu pelajaran seni bagus, lalu mengapa yang dileskan pelajaran matematika? Mengapa tidak dileskan apa yang memang anak itu suka? Jika matematika jelek, biarkan jelek. Pelajaran yang disukai dibantu orang tua supaya lebih bagus. Memang ada pelajaran tertentu yang jika kurang akan menyebabkan anak tidak naik kelas. Kalau yang seperti itu dibantu secukupnya, tidak perlu sembilan atau sepuluh. Anda rangking satu di kelas tidak akan menjamin anda sukses ketika dewasa. Sama sekali tidak berhubungan.

Kuncinya adalah orang tua, orang tua harus mendukung apa yang anak suka. Kalau ada pelajarang yang jelek dan baik, dukung pelajaran yang nilainya baik. Jangan paksa anak untuk mempelajari yang nilainya jelek menjadi nilainya sembilan atau sepuluh. Tidak perlu takut untuk mendapat nilai jelek, tidak perlu takut untuk tidak naik kelas. Tidak naik kelas bukan berarti masa depan anda hancur. Saya harap orang-orang tua di Indonesia mendukung anak-anaknya, tidak memarahi anak-anaknya ketika ada nilai yang jelek.

Sekali lagi, masa depan anak tidak tergantung dari pintar tidaknya ketika di sekolah. Masa depan anak tidak tergantung dari naik atau tidak naik kelas. Masa depan anda juga tidak tergantung dari rapor. Tapi masa depan anda sebenarnya tergantung dari cara anda bersosialisasi, menambah pengetahuan setiap hari yang bisa didapat dari mana-mana; dari internet, dari buku, dari cerita , dari pengalaman orang lain yang anda suka. Karena masa depan bukan tergantung dari nilai sekolah anda, tapi masa depan ada di tangan anda. Jangan takut mendapatkan nilai merah, karena kadang merah artinya sukses untuk masa depan.


http://www.youtube.com/watch?v=25asoD946uw~ Dedi Corbuzier

Senin, 01 April 2013

Kelebihan SMK Di Banding SMA

SMK sudah sejak lama merupakan sekolah yang identik dengan pencetak para orang-orang yang handal didunia kerja. namun juga identik sebagai pusat sekolahnya arek mbetik (anak nakal) dan orang yang tak mampu (maaf). mengapa saya bisa katakan seperti itu, karena yang sudah saya tahu dimasyarakat ialah paradigma bagaimana sebuah SMK dianggap sebagai pilihan terakhir.

yang kata biasanya muncul ialah "wes pokoke sekolah" (sudah pokoknya sekolah). itu menandakan bahwa pesimisme terhadap SMK tetap selalu ada. dan menjadi pusat anak nakal karena kebanyakan yang menjadi pusat anak nakal bukan SMK Negeri tetapi Swasta, walaupun tidak kesemuanya seperti itu karena ada faktor lain seperti lingkungan, teman, keluarga dsb. tetapi kebanyakan ialah seperti itu.

saya sering baca di news ticker tv, bahwa pemerintah akan meningkatkan jumlah SMK diprovinsi atau kota-kota. tak pelakpun perkataan seperti itu santapan mantap para elit politik terutama oposisi untuk menunjukkan kegagalan pemerintah membuat lapangan kerja yang layak bagi semua.

tak berhenti disitu, masih dalam lingkup paradigma. kebanyakan orang tua yang dulunya lulusan SMA, tidak tahu SMK itu seperti apa. mereka hanya tahu bahwa SMK itu praktik terus menerus pembelajarannya dan tak ada pelajaran teorinya seperti matematika, agama, IPA, Bahasa dsb. dan paradigma itupun menurun pada anak yaitu setelah SMP lanjutkan ke SMA. itu pula didukung oleh para guru SMP yang lebih menginginkan anak didiknya masuk ke SMA daripada ke SMA.

Hal itu tak lain dan tak bukan untuk apalagi karena citra sekolah. para guru apalagi kepala sekolah SMP Negeri favorit misalnya (seperti sekolah saya, SMPN 14 Batumarta hehe) akan lebih bangga memajang dalam daftar promosi siswa baru yang masuk SMAN favorit berapa orang, dan itu akan meningkatkan antusiasme untuk masuk SMP tersebut. dan sekali lagi SMK hanya dianggap PILIHAN TERAKHIR atau THE LAST OPTION.

kalau boleh saya jawab:

NONSEN, PERSETAN DENGAN JAWABAN ITU SEMUA, ITU BOHONG, ITU PALSU, ITU PARADIGMA BODOH, ITU PEMBANGUNAN MENTAL YANG SALAH.

kenapa saya bisa bilang keras seperti itu. karena saya sudah capek karena harkat SMK direndahkan. saya buktikan bahwa SMK lebih unggul. kita harus sadari bahwa TAK SEMUA LULUSAN SMA atau SMK BISA MELANJUTKAN KE BANGKU KULIAH. karena mahalnya biaya masuk, test, dsb. belum masalah pergaulan anak keluar.

YANG PERTAMA

jika SMA tak melanjutkan ke kuliah. MAU KERJA APA!!! Di seantero dunia manapun jika mau melamar kerja pasti ditanya:
"punya keahlian apa?" "punya keterampilan apa?"
dan lulusan SMA pasti akan bilang "TIDAK PUNYA"
Jebrettttt........ langsung ditolak mentah mentah. kalaupun dia bisa masuk (lulusan SMA bisa kerja) itu 98% karena relasi orang dalam. kalaupun bisa kerja ya paling pool jadi CS atau KOMENTATOR!!!

secara rasional, setiap orang akan menikmati yang namanya keterampilan. cuma tempatnya beda, kalau di SMA hanya teori saja (formal alias nggarai butek utek), kalau di SMK....

JEBRETTT,..... FORMAL DAN PRODUKTIF (PRAKTIK) akan ada sekaligus!! kurang enak apa SMK heh!! JANGAN SALAH, LULUSAN SMK, BISA MELANJUTKAN KULIAH, BAHKAN SAMPAI KE LUAR NEGERI.

CATATAN: 600 Mahasiswa di Yogya, lulusan S2 LUNTANG LANTUNG tak dapat pekerjaan. kakak kelas saya jurusan OtomotifL, sekarang dia sudah kerja di JAKARTA . TIDAK PERCAYA, BUKA Facebook dengan akun Santo Manik. INGAT BUNG!!! SARJANA SAMPAI S LILIN PUN, GAK JAMIN BISA KERJA KECUALI RELASI ANDA BANYAK ITU DOANK!!! dan jika anda kerja karena relasi, itu sama dengan GAK modal!!!

YANG KEDUA

SMK itu juga banyak yang sudah berstandar internasional alias ISO. itu sama halnya mengundang investor atau perusahaan untuk mencari lulusan sekolah SMK tersebut. itu sama juga denga kita (ANAK SMK) yang dicari oleh pekerjaan, bukan kita yang mencari pekerjaan.

kalaupun SMA anda standar ISO juga, apa gunanya. mungkin yang akan anda dapat ialah tambahan fasilitas doank, begitu keluar? ludes uripmu!!!

YANG KETIGA

SMK mengajarkan untuk hidup mandiri. maukah anda menyenangkan kehidupan orang tua anda? pasti semua akan menjawab mau karena itu ialah kewajiban kita sebagai anak donk. tapi bagaimana kita bisa menyenangkan ortu kalau saja hingga kuliah, kita masih minta uang ama ortu, belum lagi kalau anaknya ngakalin ortunya, waduhhh.... naudzubillah....

SMK kan mencetak untuk siap kerja, jadi kalau anda lulus (dengan nilai baik dan etos kerja baik pastinya) dari SMK, anda bisa yang dicari oleh industri bukan anda yang mencari kerja.

dan sekali lagi, anda bisa enak, sekolah biaya sekali (SMK doank) 'bisa langsung kerja' tanpa biaya tambahan (kuliah). dan sekali lagi itu bukti keunggulan SMK.

PENDIDIKAN KEJURUAN DILUAR NEGERI

Di luar negeri sendiri, pendidikan kejuruan bukan hal baru lagi. Sejak Tiongkok memasuki era reformasi dan membuka diri terhadap dunia luar (1978), sekolah kejuruan mendapat suntikan dana besar dari pemerintah. Pada tahun 2001, terdapat 17.770 sekolah kejuruan. Proporsi siswa kejuruan meningkat pesat dari 19% pada tahun 1980, mencapai hampir separuh yakni 45,3% pada tahun 2001.

Para tenaga pendidik juga mendapat perhatian besar dari pemerintah. Kelas-kelas khusus dibuka untuk meningkatkan kualitas pengajar. Ada sekitar 200 tempat pelatihan yang didirikan oleh departemen sentral dan pemerintah lokal.

Seiring dengan era reformasi, pemerintah Tiongkok juga secara aktif mulai menjalin kerjasama internasional di bidang pendidikan kejuruan. Dalam rentang waktu 20 tahun terakhir, pemerintah Tiongkok telah mengirim banyak delegasi ke lebih dari 20 negara yang memiliki pendidikan kejuruan yang dianggap maju. Mereka juga mengundang para ahli dari negara luar untuk memberikan seminar sekaligus bekerja sama dengan institusi pendidikan kejuruan asing untuk mendorong perkembangan pendidikan kejuruan di dalam negeri.

Di Jerman, sejarah pendidikan kejuruan telah dimulai sejak abad ke 19. Sekolah jenis ini menekankan sistem pendidikan ganda dimana selain training kejuruan di sekolah, siswa juga diberi kesempatan untuk magang di perusahaan. Pada tahun 2001, sebanyak dua pertiga dari seluruh generasi muda berusia dibawah 22 tahun telah menjalani magang di perusahaan. Untuk mendukung perkembangan pendidikan ini, pada tahun 2004, pemerintah mengeluarkan peraturan yang menegaskan bahwa semua pemilik perusahaan, kecuali yang berskala kecil, wajib menerima siswa magang untuk bekerja di perusahaannya.

INTROSPEKSI

mungkin itu hanya sekelumit dari kisah kesuksesan SMK daripada SMK. dan mungkin dari lulusan SMKnya pun tidak semuanya jadi baik seperti itu. tapi saya tekankan lagi ITU BUKAN KARENA SEKOLAH, TAPI INDIVIDU YANG SEKOLAH DI SMK ITU.

mungkin juga, SMK patut membuka diri dengan promo ke SMP- SMP terutama favorit yang biasanya merekomendasikan siswaya untuk ke SMA bukan ke SMK.

boleh jujur, saya saja mendapat info tentang sekolah sya sekarang saja saya dapat dari survey ke lokasi sendiri. itu ialah merupakan bukti lemahnya promosi oleh SMK. dan tidak ada penjelasan tentang hal itu yang terperinci sehingga SMK nasibnya tetap seperti ini.

TAPI INGAT, dalam beberapa tahun kedepan, porsi SMK akan ditambah. dan sampai mencapai 1:6 (1 SMA banding 6 SMK kalau gak salah). porsi itu ialah bukti pemerintah betapa morat-marit dalam masalah pembenahan lapangan pekerjaan. dan sebegitu telatnya sampai jaman sudah maju baru memperbanyak SMK. itu merupakan solusi terinstan yang mengorbankan aspek kesinambungan pendidikan.

TAPI JUGA ITU BUKTI BAHWA HAL SEMUA ITU IALAH CIPTAAN PEMIMPIN KITA YANG KEBANYAKAN LULUSAN SMA. yang di SMA diajarkan banyak omong tanpa hasil yang akhirnya merembet hingga besar yang berakibat hanya bisa debat diparlemen atau debat tvOne yang SAMA SEKALI TIDAK ADA IMBASNYA BUAT RAKYAT.

Lihat Bob Sadino, lulusan SMK yang berhasil dibisnis makanan dsb, Manager ASTRA HONDA lulusan SMK, Tantowi Yahyapun lulusan SMK. (ada diiklan).

JADI BUAT APA, SEKOLAH TINGGI-TINGGI GAK DAPAT KERJA???

KESIMPULAN

1. SMK LEBIH UNGGUL DARI SMA
2. SMK juga diajari pendidikan yang sama dengan SMA (juga dpt pelajaran MAT, BHS, INGGRIS, AGAMA, IPA, IPS dsb)
3. Diperlukan perubahan paradigma bagi orang tua dan guru tentang SMK
4. SMK mencetak siswa yang siap kerja dan berani berkompetisi

SO,....

LULUS SMP , LANJUTKAN KE SMK
RAIH TIKET KESUKSESANMU DI SMK

SMK, CERDAS, SIAP KERJA, KOMPETITIF


10 Pulau Menakutkan di Dunia Yang Tak Layak Disinggahi


Musim panas sudah berakhir, dan kini dunia siap menyambut musim gugur dan salju. Yang di Indonesia seringkali disebut dengan masa musim penghujan, lantas apa yang tertinggal di musim panas?
Identik dengan cuaca panas dan kondisi penuh semangat, sekelompok orang terkadang ingin berlibur ke sebuah pulau tropis yang hangat untuk bersenang-senang.
Tapi bagaimana jika kamu dan teman-temanmu terdampar di pulau yang menakutkan? Terdengar seperti film LOST? Ini bukanlah kelakar, karena memang ada pulau-pulau menakutkan di dunia yang bisa membuat liburan musim panasmu menjadi mimpi buruk.
1. Ilha de Queimada Grande (Pulau Ular), Brazil
Ilha de Queimada Grande (Pulau Ular), Brazil
Seorang nelayan ditemukan tewas bersimbah darah di kapalnya karena serangan ular, dan sebuah keluarga dibunuh oleh serangan ular di malam hari. Tunggu, ini bukanlah deskripsi cerita film INDIANA JONES atau ANACONDA, namun ini yang terjadi di pulau Ilha de Queimada Grande ini.
Terdengar kurang mengerikan? Disebutkan populasi ular di pulau ini digambarkan bahwa setiap satu meter persegi diisi oleh hampir lima ekor ular. Ini adalah pulau yang menjadi surga ular di dunia.

2. Pulau Poveglia, Italia
Pulau Poveglia, Italia
Terletak di sebuah teluk di Venice, Italia, pulau ini seakan menggambarkan apa yang ada dalam film HOSTEL, SHUTTER ISLAND dan SUCKER PUNCH. Awalnya Poveglia adalah semacam lokasi 'pembuangan' bagi mereka yang terjangkit wabah penyakit. Ribuan orang dikarantina di lokasi ini dan mereka pun meninggal di pulau Poveglia.
Sekitar 160 ribu orang meninggal di Poveglia, dengan tulang-tulang mereka yang dikremasi. Seakan belum mengerikan, pada tahun 1922 dibangun rumah sakit mental dengan bunyi lonceng yang menyeramkan. Rumor menyebutkan dokter rumah sakit seringkali melakukan lobotomi untuk para pasien jiwa.

3. Pulau Ramree, Myanmar
Pulau Ramree, Myanmar
Pada tahun 1945, sekitar 900 orang tentara Jepang menyerang pulau kecil di pantai Myanmar. Melintasi rawa-rawa, musuh para tentara yang sebenarnya justru ada di lokasi itu. Hasilnya? 500 orang tentara tewas diserang oleh sekelompok buaya air tawar.
Pulau Ramree diyakini bukan hanya rumah bagi nyamuk pembawa malaria atau kalajengking mematikan, namun juga predator paling mengerikan, buaya.

4. Pulau Izu, Jepang
Pulau Izu, Jepang
Untuk bernafas kita butuh udara sehat yang mengandung oksigen, meskipun akhir-akhir ini udara perkotaan sudah mengandung polusi. Namun setidaknya udara itu tak mengandung unsur mematikan sulfur. Tapi yang ada di pulau Izu ini adalah sulfur di udara.
Kandungan sulfur di pulau Izu diakibatkan oleh tingginya aktivitas vulkanis di sana. Izu menjadi lokasi dengan tingkat sulfur tertinggi di dunia, anehnya masih ada minoritas manusia yang tinggal di sana. Ingin ikut?

5. Great Pacific Garbage Patch, Pasifik Utara
Great Pacific Garbage Patch, Pasifik Utara
Jika pulau-pulau biasa terbentuk dari daratan, maka pulau yang terletak di Pasifik Utara ini dibuat dari tumpukan sampah. Dengan luas setara dengan Texas, pulau ini berisi sampah-sampah yang diakibatkan pola rotasi arus laut. Mungkin ketika terdampar di pulau ini kita akan jatuh ke air dan disambut oleh ikan hiu.

6. Pulau Fiji, Melanesia
Pulau Fiji, Melanesia 
Apa yang terlintas di pikiran saat melihat gambar pulau Fiji? Pulau indah untuk bulan madu? Salah, buang jauh-jauh pikiranmu. Fiji justru dikenal sebagai pulau dengan banyak insiden kematian misterius. Termasuk cerita anak-anak kanibal, pembunuhan anak-anak, penyiksaan anak-anak.
Seseorang yang mendatangi pulau ini di tahun 1839 mengaku melihat mayat remaja laki-laki, perempuan, dan anak-anak dibawa ke Rewa sebagai tumbal untuk Tanoa. Bahkan mayat itu dimasak dan dimakan oleh populasi suku kanibal di sana, sudah jangan dilanjutkan, karena itu mengerikan.

7. Balls Pyramid, Australia
Balls Pyramid, Australia
Balls Pyramid memiliki tinggi sekitar 1.800 kaki. Dihuni oleh serangga mengerikan yang disebut Drycocelus australis. Serangga yang juga sering disebut dengan Lord Howe ini berukuran 6 inchi dan tak bisa terbang. Meskipun tidak mematikan, namun bisa membuat menggigil.

8. Pulau Runit, Pasifik Utara
Pulau Runit, Pasifik Utara
Pulau Runit adalah pulau di mana militer Amerika Serikat melakukan lebih dari 150 kali uji coba nuklir antara tahun 1946-1962. Pihak militer berusaha membersihkan puing-puing radioaktif pada tahun 1970-an, namun sampai saat ini kawasan itu masih terlarang untuk didatangi karena tingkat radiasi.

9. Pulau Farallon, San Fransisco
Pulau Farallon, San Fransisco 
Hampir sama seperti Runit, pulau Farallon juga menjadi lokasi sampah untuk limbah nuklir pada tahun 1946-1970. Di mana lebih dari 47.800 drum limbah radioaktif berada di sana. Berlibur ke pulau ini, berarti kita menyerahkan hidup ke kematian.

10. Pulau Gruinard, Skotlandia
Pulau Gruinard, Skotlandia
Pulau di kawasan Skotlandia ini bisa disebut sebagai limbah medis paling beracun. Bayangkan, pada tahun 1942 Inggris mulai mengembangkan anthrax sebagai senjata untuk Perang Dunia II. Mereka melakukan uji coba bom dengan bakteri di pulau ini, meskipun tidak menjadikannya senjata (untunglah). Tahun 1986, operasi pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan 280 ton formalin di pulau ini.